MOTOR Suzuki Hayabusa
Motor Suzuki Hayabusa
Kamu pasti familiar dong sama nama Hayabusa. Motor tercepat di dunia ini merupakan produk dari Suzuki. Hayabusa sendiri adalah nama dari spesies burung elang yang bisa terbang dengan kecepatan 326 km per jam.
Motor yang menggendong mesin berkapasitas 1.340 cc ini bisa melesat dengan kecepatan 312 km per jam. Tenaga maksimal yang bisa dihasilkan mencapai 197 Hp di 9.500 rpm. Sedangkan torsi maksimumnya di 155 nm pada putaran mesin 7.200 rpm.
Motor ini kerap disebut sebagai motornya orang gila. Karena selain tenaganya besar, motor ini punya enam percepatan dan memiliki desain bodi yang benar-benar dinamis.
Asal kamu tahu nih, udah ada lima kecelakaan di Jakarta yang melibatkan motor ini lho. Dan dari kecelakaan tersebut, para pengendaranya pun ikut tewas.
Salah satu peristiwa kecelakaan itu terjadi di Pondok Indah pada April 2017 lalu. Pengendara yang bernama Peter Hasudungan Valentino meninggal dunia pada dini hari karena menabrak separator.
Motor seharga Rp 399 juta ini emang udah berkeliaran di pasaran Indonesia dengan nama Suzuki GSX-1.300R. Namun pada 2017, motor ini dikabarkan kurang diminati karena mahal dan pajaknya pun tinggi.
General Manager Strategic Planning Department PT Suzuki Indomobil Motor, Ryohei Uchiki, mengatakan karena pajak impor Suzuki Hayabusa ke Indonesia tinggi banget, maka harga jual motor tersebut bisa dua kali lebih mahal ketimbang harga di Jepang.Sketsa motor ikonik Suzuki GSX1300R atau yang lebih dikenal sebagai Suzuki Hayabusa.
Superbike Jepang yang selama belasan tahun menyandang motor tercepat di dunia. Sejarah Hayabusa dimulai pada tahun 1999.
Kala itu Suzuki ingin membuktikan diri bisa membuat motor kencang dan canggih. Koji Yoshiruan pun ditunjuk untuk mengembangkan Hayabusa dengan satu tujuan, menjadi motor terkencang.
Hayabusa lahir dari pabrik Suzuki di Toyokawa, Aichi, Jepang.
Motor ini mengusung sasis yang sangat rigid model twin spar dan dipersenjatai jantung 1.300 yang dikembangkan khusus untuk meminimalisir getaran. Sejak meluncur, Hayabusa yang diambil dari nama burung elang itu langsung jadi jagoan balap, tapi bukan balapan road race melainkan balap drag alias balapan lurus. Terutama di Amerika Serikat di panggung NHRA. Penggemar Hayabusa pun tersebar di seluruh dunia. Bentuknya yang futuristik buat ukuran superbike jadi salah satu daya tarik utama. Memang bentuknya tidak bisa mengakomodir semua orang.
Pilihannya hanya dua, suka atau tidak suka.PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pun pernah membawa Hayabusa ke Indonesia. Kala itu peluncurannya digelar dengan beberapa moge lain Suzuki. Namun sayang penjualannya kurang. Bahkan sempat dilelang pada 2017 buat menghabiskan stok.
Turun tahta dan stop produksi Sejak 1999 Hayabusa dinobatkan sebagai motor produksi massal jalan raya terkencang yang penah ada. Hayabusa hanya sekali mengalami ubahan mesin, yakni pada 2008. Itupun dilakukan untuk mengejar standar emisi gas buang yang makin ketat di Eropa. Suzuki Hayabusa turun tahta sebagai motor terkencang setelah pabrikan ''geng hijau'' merilis Kawasaki H2 yang dilengkapi supercharger.
Ditambah Suzuki tidak bisa upragde lagi karena Eropa membuat regulasi top speed dan memperketat emisi gas buang. Selama 19 tahun hadir memanjakan speed freak, Suzuki akhirnya mengumumkan bakal menyetop produksi Hayabusa pada Desember 2018. Motor stop produksi karena tertekan peraturan emisi gas buang yang tidak bisa dilakukan Suzuki.
Komentar
Posting Komentar